Senin, 14 Juli 2014

Di beberapa media sosial dan blogger kini sibuk membicarakan fenomena aneh dan menyeramkan yang terjadi di seluruh dunia dan diduga sebagai tanda awal dari kiamat. Negara beriklim tropis dan panas mulai menerima dampak akibat perubahan cuaca mendadak pada tahun ini dan sebagian daerah seperti Mesir dan Vietnam turut tertutup salju tebal.
Perubahan magnet pada kerak bumi menyebabkan kutub utara bergerak dengan lebih cepat ke arah Siberia untuk berada pada posisi 40 derajat. Beberapa penelitian menemukan gerakan itu terjadi semakin cepat yaitu pada jarak 42 km sebulan dan diperkirakan beranjak sebanyak 2 km dalam sehari pada 2013.
Ia melintasi garis Khatulistiwa untuk berada pada posisi 40 derajat di selatan.

Jika kondisi itu terus terjadi, seluruh permukaan bumi mungkin akan berubah seperti ditampilkan dalam film fiksi ilmiah berjudul '2012 '.
Yang paling mengejutkan dari fenomena ini jika benar-benar terjadi adalah daerah Amerika Selatan terutama Brazil diduga akan menjadi Kutub Utara sedangkan India menjadi Kutub Selatan. Bagaimana dengan nasib Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya di Asia Tenggara? Kemungkina akan membeku dan berdiri sejajar dengan India, sekaligus menempatkan garis Khatulistiwa berada di Antartika. Bayangkan, apa yang akan terjadi setelah itu?.

Kota pesisir pantai bakal tenggelam dan Australia Barat terpercaya turut mengalami nasib sama serta setengah negara mengalami waktu siang atau malam lebih panjang.

Fenomena medan kutub bumi pembalik dikhawatirkan mengakibatkan bencana alam lebih dahsyat seperti badai, gempa bumi dan letusan gunung berapi. Selain itu, ia juga akan berdampak besar pada ekosistem dan migrasi hewan yang selama ini tergantung pada perubahan musim dan iklim di suatu daerah.

Medan magnet bumi juga akan menjadi lemah dan rentan terhadap fenomena badai matahari serta sinar kosmik yaitu partikel berenergi tinggi dan gelombang elektromagnetik dari luar angkasa. Medan magnet bumi juga akan menjadi lemah dan rentan terhadap fenomena badai matahari serta sinar kosmik yaitu partikel berenergi tinggi dan gelombang elektromagnetik dari luar angkasa.

Pergerakan kutub memang sedang terjadi dan dapat dilihat melalui kejadian bencana alam yang diduga berasal dari pemanasan global dan perubahan iklim secara dramatis sejak akhir-akhir ini.
Berbagai teori diungkapkan menyebabkan ilmuwan memperkirakan medan magnet akan pembalik dalam waktu dua tahun lagi berdasarkan pergerakan kutub yang semakin laju.

Apakah kondisi itu akan terjadi atau itu hanya sebuah lagi spekulasi seperti ramalan kiamat 2012 yang digembar-gemborkan pada tahun lalu?
Kondisi cuaca tidak menentu dan bencana alam semakin sering terjadi akhir-akhir ini diyakini memiliki kaitan dengan perubahan kemiringan sumbu bumi.

Selain itu, pemanasan global juga dikatakan turut mengubah lokasi geografis kutub bumi menurut penelitian Geophysical Research Letters.

Laporan peneliti Universitas Texas, Austin mengungkapkan, pencairan gunung es semakin meningkat di Greenland menyebabkan posisi Kutub Utara berubah beberapa sentimeter pada setiap tahun sejak 2005.

Dimaklumi, mulai 1982 hingga 2005, kutub tersebut berubah secara perlahan dari tenggara ke bagian utara Labrador, Kanada pada jarak sekitar 2 milliarcsecond atau 6 sentimeter per tahun.

Sejak 2005, kutub mulai berubah haluan dan bergerak ke arah timur Greenland pada jarak lebih 7 miliarsecond setahun. Kelompok ilmuwan telah lama mengetahui bahwa lokasi kutub bumi tidak tetap dan juga menjadi penyebab musim menjadi tidak menentu seperti yang terjadi pada saat ini.

Selain itu, pencairan es juga menjadi penyebab utama tingkat air meningkat ke lebih 90 persen akibat dari pergeseran kutub pada 2005.

Pada 2011, medan magnet bumi dilaporkan beranjak pada jarak 64 kilometer per tahun, dan ilmuwan digambarkan sebagai fenomena normal yang terjadi sekali pada setiap 100.000 tahun.

Kondisi itu menyebabkan arah kompas berubah dan mungkin tidak lagi ke arah Kutub Utara mengikuti kutub kini telah beranjak dari utara Kanada mendekati ke Rusia.

Menurut Conall Maret Niocaill, seorang ilmuwan di Universitas Oxford, medan magnet bumi melemah dan ia telah beranjak lebih 1.500 km sejak berabad lalu.

"Kekuatan medan magnet Kutub Utara menurun 10 persen sejak 150 tahun lalu.

"Setiap 250.000 tahun sekali, medan magnet ini akan berubah arah ke selatan dan fenomena tersebut terpercaya kali terakhir terjadi sekitar 800.000 tahun lalu yaitu sebelum keberadaan manusia," katanya lagi.

Sampai sekarang, ilmuwan gagal menemukan jawaban bagaimana fenomena inversi medan magnet itu terjadi.

Waktu lebih singkat

Ahli geofisika NASA, Richard Gross mengungkapkan, tingkat rotasi bumi menjadi lebih cepat sekitar 1,8 mikrodetik akibat gempa berkekuatan 9,0 skala Richter yang melanda Jepang pada 2011.

"Gempa kelima terkuat di dunia sejak 1900 itu juga menyebabkan waktu sehari yang seharusnya setara 24 jam menjadi lebih singkat tanpa disadari masyarakat," katanya.

Dimaklumi, getaran dahsyat tersebut mengakibatkan kepulauan Honshu beranjak sampai 2,4 meter dengan pembentukan rekahan di bawah dasar laut sepanjang ratusan kilometer selain sumbu bumi berubah pada jarak hampir 10 cm.

Ahli Geofisika Pusat Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Kenneth Hudnut menginformasikan, peta dari Lembaga Informasi Geospatial (GSI) menunjukkan ada pola transisi melibatkan area yang besar setelah gempa terjadi.

Arah Perputaran Aliran Sungai Amazon
Orang-orang mengatakan : Aliran suatu sungai selalu mengarah ke timur. Sebenarnya sejumlah sungai besar di dunia, pada kenyataannya memang mengalir ke arah timur.

Termasuk sungai terbesar di dunia, Sungai Amazon, di Amerika Selatan. Berdasarkan laporan BBC pada tanggal 24 Oktober 2006, dulunya aliran sungai Amazon ini pernah mengarah kearah barat, bukannya mengarah ke timur seperti sekarang ini.

Para peneliti dari University of North Carolina (UNC) berhasil menyimpulkan suatu temuan dari hasil penelitian terhadap lapisan batu di Sungai Amazon. Mereka masih belum dapat memastikan waktu yang tepat kapan berubahnya arah aliran sungai ini, perkiraan mereka adalah sekitar 65 juta tahun silam, atau mungkin juga lebih lama lagi. Sebelum itu, arah aliran Sungai Amazon mengarah ke barat.

Jika terus seperti ini, maka kita sebagai umat manusia akan menghadapi masa depan yang suram.

KIAMAT SDH DIDEPAN MATA, (Malah pd rebutan càpres)

Di beberapa media sosial dan blogger kini sibuk membicarakan fenomena aneh dan menyeramkan yang terjadi di seluruh dunia dan diduga sebagai tanda awal dari kiamat. Negara beriklim tropis dan panas mulai menerima dampak akibat perubahan cuaca mendadak pada tahun ini dan sebagian daerah seperti Mesir dan Vietnam turut tertutup salju tebal.
Perubahan magnet pada kerak bumi menyebabkan kutub utara bergerak dengan lebih cepat ke arah Siberia untuk berada pada posisi 40 derajat. Beberapa penelitian menemukan gerakan itu terjadi semakin cepat yaitu pada jarak 42 km sebulan dan diperkirakan beranjak sebanyak 2 km dalam sehari pada 2013.
Ia melintasi garis Khatulistiwa untuk berada pada posisi 40 derajat di selatan.

Jika kondisi itu terus terjadi, seluruh permukaan bumi mungkin akan berubah seperti ditampilkan dalam film fiksi ilmiah berjudul '2012 '.
Yang paling mengejutkan dari fenomena ini jika benar-benar terjadi adalah daerah Amerika Selatan terutama Brazil diduga akan menjadi Kutub Utara sedangkan India menjadi Kutub Selatan. Bagaimana dengan nasib Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya di Asia Tenggara? Kemungkina akan membeku dan berdiri sejajar dengan India, sekaligus menempatkan garis Khatulistiwa berada di Antartika. Bayangkan, apa yang akan terjadi setelah itu?.

Kota pesisir pantai bakal tenggelam dan Australia Barat terpercaya turut mengalami nasib sama serta setengah negara mengalami waktu siang atau malam lebih panjang.

Fenomena medan kutub bumi pembalik dikhawatirkan mengakibatkan bencana alam lebih dahsyat seperti badai, gempa bumi dan letusan gunung berapi. Selain itu, ia juga akan berdampak besar pada ekosistem dan migrasi hewan yang selama ini tergantung pada perubahan musim dan iklim di suatu daerah.

Medan magnet bumi juga akan menjadi lemah dan rentan terhadap fenomena badai matahari serta sinar kosmik yaitu partikel berenergi tinggi dan gelombang elektromagnetik dari luar angkasa. Medan magnet bumi juga akan menjadi lemah dan rentan terhadap fenomena badai matahari serta sinar kosmik yaitu partikel berenergi tinggi dan gelombang elektromagnetik dari luar angkasa.

Pergerakan kutub memang sedang terjadi dan dapat dilihat melalui kejadian bencana alam yang diduga berasal dari pemanasan global dan perubahan iklim secara dramatis sejak akhir-akhir ini.
Berbagai teori diungkapkan menyebabkan ilmuwan memperkirakan medan magnet akan pembalik dalam waktu dua tahun lagi berdasarkan pergerakan kutub yang semakin laju.

Apakah kondisi itu akan terjadi atau itu hanya sebuah lagi spekulasi seperti ramalan kiamat 2012 yang digembar-gemborkan pada tahun lalu?
Kondisi cuaca tidak menentu dan bencana alam semakin sering terjadi akhir-akhir ini diyakini memiliki kaitan dengan perubahan kemiringan sumbu bumi.

Selain itu, pemanasan global juga dikatakan turut mengubah lokasi geografis kutub bumi menurut penelitian Geophysical Research Letters.

Laporan peneliti Universitas Texas, Austin mengungkapkan, pencairan gunung es semakin meningkat di Greenland menyebabkan posisi Kutub Utara berubah beberapa sentimeter pada setiap tahun sejak 2005.

Dimaklumi, mulai 1982 hingga 2005, kutub tersebut berubah secara perlahan dari tenggara ke bagian utara Labrador, Kanada pada jarak sekitar 2 milliarcsecond atau 6 sentimeter per tahun.

Sejak 2005, kutub mulai berubah haluan dan bergerak ke arah timur Greenland pada jarak lebih 7 miliarsecond setahun. Kelompok ilmuwan telah lama mengetahui bahwa lokasi kutub bumi tidak tetap dan juga menjadi penyebab musim menjadi tidak menentu seperti yang terjadi pada saat ini.

Selain itu, pencairan es juga menjadi penyebab utama tingkat air meningkat ke lebih 90 persen akibat dari pergeseran kutub pada 2005.

Pada 2011, medan magnet bumi dilaporkan beranjak pada jarak 64 kilometer per tahun, dan ilmuwan digambarkan sebagai fenomena normal yang terjadi sekali pada setiap 100.000 tahun.

Kondisi itu menyebabkan arah kompas berubah dan mungkin tidak lagi ke arah Kutub Utara mengikuti kutub kini telah beranjak dari utara Kanada mendekati ke Rusia.

Menurut Conall Maret Niocaill, seorang ilmuwan di Universitas Oxford, medan magnet bumi melemah dan ia telah beranjak lebih 1.500 km sejak berabad lalu.

"Kekuatan medan magnet Kutub Utara menurun 10 persen sejak 150 tahun lalu.

"Setiap 250.000 tahun sekali, medan magnet ini akan berubah arah ke selatan dan fenomena tersebut terpercaya kali terakhir terjadi sekitar 800.000 tahun lalu yaitu sebelum keberadaan manusia," katanya lagi.

Sampai sekarang, ilmuwan gagal menemukan jawaban bagaimana fenomena inversi medan magnet itu terjadi.

Waktu lebih singkat

Ahli geofisika NASA, Richard Gross mengungkapkan, tingkat rotasi bumi menjadi lebih cepat sekitar 1,8 mikrodetik akibat gempa berkekuatan 9,0 skala Richter yang melanda Jepang pada 2011.

"Gempa kelima terkuat di dunia sejak 1900 itu juga menyebabkan waktu sehari yang seharusnya setara 24 jam menjadi lebih singkat tanpa disadari masyarakat," katanya.

Dimaklumi, getaran dahsyat tersebut mengakibatkan kepulauan Honshu beranjak sampai 2,4 meter dengan pembentukan rekahan di bawah dasar laut sepanjang ratusan kilometer selain sumbu bumi berubah pada jarak hampir 10 cm.

Ahli Geofisika Pusat Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Kenneth Hudnut menginformasikan, peta dari Lembaga Informasi Geospatial (GSI) menunjukkan ada pola transisi melibatkan area yang besar setelah gempa terjadi.

Arah Perputaran Aliran Sungai Amazon
Orang-orang mengatakan : Aliran suatu sungai selalu mengarah ke timur. Sebenarnya sejumlah sungai besar di dunia, pada kenyataannya memang mengalir ke arah timur.

Termasuk sungai terbesar di dunia, Sungai Amazon, di Amerika Selatan. Berdasarkan laporan BBC pada tanggal 24 Oktober 2006, dulunya aliran sungai Amazon ini pernah mengarah kearah barat, bukannya mengarah ke timur seperti sekarang ini.

Para peneliti dari University of North Carolina (UNC) berhasil menyimpulkan suatu temuan dari hasil penelitian terhadap lapisan batu di Sungai Amazon. Mereka masih belum dapat memastikan waktu yang tepat kapan berubahnya arah aliran sungai ini, perkiraan mereka adalah sekitar 65 juta tahun silam, atau mungkin juga lebih lama lagi. Sebelum itu, arah aliran Sungai Amazon mengarah ke barat.

Jika terus seperti ini, maka kita sebagai umat manusia akan menghadapi masa depan yang suram.

KIAMAT SDH DIDEPAN MATA, (Malah pd rebutan càpres)

Di beberapa media sosial dan blogger kini sibuk membicarakan fenomena aneh dan menyeramkan yang terjadi di seluruh dunia dan diduga sebagai tanda awal dari kiamat. Negara beriklim tropis dan panas mulai menerima dampak akibat perubahan cuaca mendadak pada tahun ini dan sebagian daerah seperti Mesir dan Vietnam turut tertutup salju tebal.
Perubahan magnet pada kerak bumi menyebabkan kutub utara bergerak dengan lebih cepat ke arah Siberia untuk berada pada posisi 40 derajat. Beberapa penelitian menemukan gerakan itu terjadi semakin cepat yaitu pada jarak 42 km sebulan dan diperkirakan beranjak sebanyak 2 km dalam sehari pada 2013.
Ia melintasi garis Khatulistiwa untuk berada pada posisi 40 derajat di selatan.

Jika kondisi itu terus terjadi, seluruh permukaan bumi mungkin akan berubah seperti ditampilkan dalam film fiksi ilmiah berjudul '2012 '.
Yang paling mengejutkan dari fenomena ini jika benar-benar terjadi adalah daerah Amerika Selatan terutama Brazil diduga akan menjadi Kutub Utara sedangkan India menjadi Kutub Selatan. Bagaimana dengan nasib Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya di Asia Tenggara? Kemungkina akan membeku dan berdiri sejajar dengan India, sekaligus menempatkan garis Khatulistiwa berada di Antartika. Bayangkan, apa yang akan terjadi setelah itu?.

Kota pesisir pantai bakal tenggelam dan Australia Barat terpercaya turut mengalami nasib sama serta setengah negara mengalami waktu siang atau malam lebih panjang.

Fenomena medan kutub bumi pembalik dikhawatirkan mengakibatkan bencana alam lebih dahsyat seperti badai, gempa bumi dan letusan gunung berapi. Selain itu, ia juga akan berdampak besar pada ekosistem dan migrasi hewan yang selama ini tergantung pada perubahan musim dan iklim di suatu daerah.

Medan magnet bumi juga akan menjadi lemah dan rentan terhadap fenomena badai matahari serta sinar kosmik yaitu partikel berenergi tinggi dan gelombang elektromagnetik dari luar angkasa. Medan magnet bumi juga akan menjadi lemah dan rentan terhadap fenomena badai matahari serta sinar kosmik yaitu partikel berenergi tinggi dan gelombang elektromagnetik dari luar angkasa.

Pergerakan kutub memang sedang terjadi dan dapat dilihat melalui kejadian bencana alam yang diduga berasal dari pemanasan global dan perubahan iklim secara dramatis sejak akhir-akhir ini.
Berbagai teori diungkapkan menyebabkan ilmuwan memperkirakan medan magnet akan pembalik dalam waktu dua tahun lagi berdasarkan pergerakan kutub yang semakin laju.

Apakah kondisi itu akan terjadi atau itu hanya sebuah lagi spekulasi seperti ramalan kiamat 2012 yang digembar-gemborkan pada tahun lalu?
Kondisi cuaca tidak menentu dan bencana alam semakin sering terjadi akhir-akhir ini diyakini memiliki kaitan dengan perubahan kemiringan sumbu bumi.

Selain itu, pemanasan global juga dikatakan turut mengubah lokasi geografis kutub bumi menurut penelitian Geophysical Research Letters.

Laporan peneliti Universitas Texas, Austin mengungkapkan, pencairan gunung es semakin meningkat di Greenland menyebabkan posisi Kutub Utara berubah beberapa sentimeter pada setiap tahun sejak 2005.

Dimaklumi, mulai 1982 hingga 2005, kutub tersebut berubah secara perlahan dari tenggara ke bagian utara Labrador, Kanada pada jarak sekitar 2 milliarcsecond atau 6 sentimeter per tahun.

Sejak 2005, kutub mulai berubah haluan dan bergerak ke arah timur Greenland pada jarak lebih 7 miliarsecond setahun. Kelompok ilmuwan telah lama mengetahui bahwa lokasi kutub bumi tidak tetap dan juga menjadi penyebab musim menjadi tidak menentu seperti yang terjadi pada saat ini.

Selain itu, pencairan es juga menjadi penyebab utama tingkat air meningkat ke lebih 90 persen akibat dari pergeseran kutub pada 2005.

Pada 2011, medan magnet bumi dilaporkan beranjak pada jarak 64 kilometer per tahun, dan ilmuwan digambarkan sebagai fenomena normal yang terjadi sekali pada setiap 100.000 tahun.

Kondisi itu menyebabkan arah kompas berubah dan mungkin tidak lagi ke arah Kutub Utara mengikuti kutub kini telah beranjak dari utara Kanada mendekati ke Rusia.

Menurut Conall Maret Niocaill, seorang ilmuwan di Universitas Oxford, medan magnet bumi melemah dan ia telah beranjak lebih 1.500 km sejak berabad lalu.

"Kekuatan medan magnet Kutub Utara menurun 10 persen sejak 150 tahun lalu.

"Setiap 250.000 tahun sekali, medan magnet ini akan berubah arah ke selatan dan fenomena tersebut terpercaya kali terakhir terjadi sekitar 800.000 tahun lalu yaitu sebelum keberadaan manusia," katanya lagi.

Sampai sekarang, ilmuwan gagal menemukan jawaban bagaimana fenomena inversi medan magnet itu terjadi.

Waktu lebih singkat

Ahli geofisika NASA, Richard Gross mengungkapkan, tingkat rotasi bumi menjadi lebih cepat sekitar 1,8 mikrodetik akibat gempa berkekuatan 9,0 skala Richter yang melanda Jepang pada 2011.

"Gempa kelima terkuat di dunia sejak 1900 itu juga menyebabkan waktu sehari yang seharusnya setara 24 jam menjadi lebih singkat tanpa disadari masyarakat," katanya.

Dimaklumi, getaran dahsyat tersebut mengakibatkan kepulauan Honshu beranjak sampai 2,4 meter dengan pembentukan rekahan di bawah dasar laut sepanjang ratusan kilometer selain sumbu bumi berubah pada jarak hampir 10 cm.

Ahli Geofisika Pusat Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), Kenneth Hudnut menginformasikan, peta dari Lembaga Informasi Geospatial (GSI) menunjukkan ada pola transisi melibatkan area yang besar setelah gempa terjadi.

Arah Perputaran Aliran Sungai Amazon
Orang-orang mengatakan : Aliran suatu sungai selalu mengarah ke timur. Sebenarnya sejumlah sungai besar di dunia, pada kenyataannya memang mengalir ke arah timur.

Termasuk sungai terbesar di dunia, Sungai Amazon, di Amerika Selatan. Berdasarkan laporan BBC pada tanggal 24 Oktober 2006, dulunya aliran sungai Amazon ini pernah mengarah kearah barat, bukannya mengarah ke timur seperti sekarang ini.

Para peneliti dari University of North Carolina (UNC) berhasil menyimpulkan suatu temuan dari hasil penelitian terhadap lapisan batu di Sungai Amazon. Mereka masih belum dapat memastikan waktu yang tepat kapan berubahnya arah aliran sungai ini, perkiraan mereka adalah sekitar 65 juta tahun silam, atau mungkin juga lebih lama lagi. Sebelum itu, arah aliran Sungai Amazon mengarah ke barat.

Jika terus seperti ini, maka kita sebagai umat manusia akan menghadapi masa depan yang suram.

MENGAPA IKLIM MAKIN TAK TERPOLA

beberapa media sosial dan blogger kini sibuk membicarakan fenomena aneh dan menyeramkan yang terjadi di seluruh dunia dan diduga sebagai tanda awal dari kiamat. Negara beriklim tropis dan panas mulai menerima dampak akibat perubahan cuaca mendadak pada tahun ini dan sebagian daerah seperti Mesir dan Vietnam turut tertutup salju tebal.

Perubahan magnet pada kerak bumi menyebabkan kutub utara bergerak dengan lebih cepat ke arah Siberia untuk berada pada posisi 40 derajat. Beberapa penelitian menemukan gerakan itu terjadi semakin cepat yaitu pada jarak 42 km sebulan dan diperkirakan beranjak sebanyak 2 km dalam sehari pada 2013.

Ia melintasi garis Khatulistiwa untuk berada pada posisi 40 derajat di selatan.

Jika kondisi itu terus terjadi, seluruh permukaan bumi mungkin akan berubah seperti ditampilkan dalam film fiksi ilmiah berjudul '2012 '.

Yang paling mengejutkan dari fenomena ini jika benar-benar terjadi adalah daerah Amerika Selatan terutama Brazil diduga akan menjadi Kutub Utara sedangkan India menjadi Kutub Selatan. Bagaimana dengan nasib Indonesia, Malaysia, Singapura, dan negara lainnya di Asia Tenggara? Kemungkina akan membeku dan berdiri sejajar dengan India, sekaligus menempatkan garis Khatulistiwa berada di antartika.

Senin, 07 Oktober 2013

TUHAN


Seorang Profesor dari sebuah universitas terkenal menantang mahasiswa-mahasiswa nya dengan pertanyaan ini, "Apakah Tuhan menciptakan segala yang ada?".

Seorang Siswa dengan berani menjawab, "Betul, Dia yang menciptakan semuanya".

"Tuhan menciptakan semuanya?" Tanya professor sekali lagi. "Ya, Pak, semuanya" kata siswa tersebut.

Profesor itu menjawab, "Jika Tuhan menciptakan segalanya, berarti Tuhan menciptakan Kejahatan. Karena kejahatan itu ada, dan menurut prinsip kita bahwa pekerjaan kita menjelaskan siapa kita, jadi kita bisa berasumsi bahwa Tuhan itu adalah kejahatan".

"Siswa itu terdiam dan tidak bisa menjawab hipotesis professor tersebut. Profesor itu merasa menang dan menyombongkan diri bahwa sekali lagi dia telah membuktikan kalau Agama itu adalah sebuah mitos.

Siswa lain mengangkat tangan dan berkata, "Profesor, boleh saya bertanya sesuatu?".

"Tentu saja," jawab si Profesor,

Siswa itu berdiri dan bertanya, "Profesor, apakah dingin itu ada?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja dingin itu ada.

Kamu tidak pernah sakit flu?" Tanya si professor diiringi tawa siswa lainnya.

Siswa itu menjawab, "Kenyataannya, Pak, dingin itu tidak ada.

Menurut hukum fisika, yang kita anggap dingin itu adalah ketiadaan panas. Suhu -460F adalah ketiadaan panas sama sekali. Dan semua partikel menjadi diam dan tidak bisa bereaksi pada suhu tersebut. Kita menciptakan kata dingin untuk mendeskripsikan ketiadaan panas."

Siswa itu melanjutkan, "Profesor, apakah gelap itu ada?" Profesor itu menjawab, "Tentu saja itu ada."

Siswa itu menjawab, "Sekali lagi anda salah, Pak.

Gelap itu juga tidak ada. Gelap adalah keadaan dimana tidak ada cahaya. Cahaya bisa kita pelajari, gelap tidak.

Kita bisa menggunakan prisma Newton untuk memecahkan cahaya menjadi beberapa warna dan mempelajari berbagai panjang gelombang setiap warna. Tapi Anda tidak bisa mengukur gelap. Seberapa gelap suatu ruangan diukur dengan berapa intensitas cahaya di ruangan tersebut. Kata gelap dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan cahaya."

Akhirnya siswa itu bertanya, "Profesor, apakah kejahatan itu ada?"

Dengan bimbang professor itu menjawab, "Tentu saja, seperti yang telah kukatakan sebelumnya.

Kita melihat setiap hari di Koran dan TV. Banyak perkara kriminal dan kekerasan di antara manusia. Perkara-perkara tersebut adalah manifestasi dari kejahatan."

Terhadap pernyataan ini mahasiswa itu menjawab, "Sekali lagi Anda salah, Pak.

Kajahatan itu tidak ada. Kejahatan adalah ketiadaan Tuhan. Seperti dingin atau gelap, kajahatan adalah kata yang dipakai manusia untuk mendeskripsikan ketiadaan Tuhan.

Tuhan tidak menciptakan kajahatan. Kajahatan adalah hasil dari tidak adanya kasih Tuhan dihati manusia. Seperti dingin yang timbul dari ketiadaan panas dan gelap yang timbul dari ketiadaan cahaya."Profesor itu terdiam.

Dan siswa tersebut adalah ALBERT EINSTEN

Rabu, 07 Agustus 2013

Halal Bil Halal


Momen idul fitri seringkali dipersepsikan sebagai momentum untuk menghapus semua dosa-dosa pada sesama manusia. Namun dibalik itu hendaklah kita mencoba menelusuri dan mncoba mencari konklusi dari tahun ke tahun, dari idulfitri pertama yg kita ingat hingga idulfitri sekarang. Adakah konklusi yg bisa kita bangun?? Saya mencoba menulis beberapa premis-premis selama 34 kali saya mengikuti Idul Fitri.
Harus kita ingat bahwa kesalahan kesalahan mungkin bisa kita maafkan , namun apakah kitaa yakin bisa melupakan kesalahan itu??
Yang kedua, Setiap kesalahan-kesalahan berkonsekuensi logis membawa kebencian ataupun "tidak suka".
Untuk beberapa premis tadi mungkin konklusi yang bisa kita susun adalah:
Idul Fitri adalah saat yang tepat untuk saling memaafkan sehingga kita merasa sudah tidak berdosa pd orang lain. Namun karena memaafkan tidak berarti melupakan, "forgive not forgot", maka walaupun kita dimaafkan tapi sebenarnya kita masih memiliki kebencian yang kumulatif.