Senin, 29 April 2013

teacher


Carut Marut Proses Sertifikasi Guru
Guru yang konon adalah pahlawan tanpa tanda jasa ternyata tidak sepenuhnya benar. Tanda jasa Guru bisa berupa piagamm hymne, puisi dan sebagainya. Guru dinyatakan sebagai pendidik yang berperan penting dalam pencerdasan manusia, oleh karena itu maka pemerintah berupaya menaikkan kemampuan guru. Kemudian kemampuan guru tersebut distandarisasi hingga memunculkan sertifikat bagi guru yang telah mampu mencapai standart itu. Konsekuensi dari sertifikat itu berimbas pada diberikannya uang tunjangan bagi mereka.

                Namun naas, sejak awal pendataan guru, penilaian kompetensi guru, pelatihan guru sampai pemberian tunjangan guru berjalan terseok, menatap keatas tanpa melihat jalan hanya menatap tujuan yang seolah-olah sudah sempurna.
                Perjalanan yang ditempuh dari start sampai finish  dirasa tertutup, membingungkan dan tidak jelas. Guru yang pendidikannya minimal sarjana diperlakukan seperti soerang lulusan sekolah dasar.  Obrolan disekolah-sekolah setiap hari hanya tentang kebingungan menghadapi sertifikasi.
Fakta yang lebih jelas adalah  program sertifikasi guru yang terlalu rumit membikin pusing guru saat berusaha mencerdaskan siswa. Wal hasil  dunia pendidikan semakian kacau..